Rabu, 10 Desember 2008

Yang Tersembunyi dari Kopi...



Oleh : Rita (Koran Tempo, 30/8/2005)

Secangkir kopi mengandung antioksidan yang mampu melawan sejumlah penyakit. I love coffee, I love tea I love the Java Jive and it loves me Coffee and tea and the Java and me, A cup, a cup, a cup, a cup, a cup!


Ketika Ink Spots melantunkan Java Jive pada 1940, mereka tidak paham betul bahwa mereka telah mengatakan yang sebenarnya. Kopi yang bagi sebagian orang diteguk untuk menyegarkan pikiran dan mendongkrak energi ketika belajar dan bekerja ternyata memiliki manfaat lebih banyak. Joe A. Vinson, profesor kimia dari Universitas Scranton, Pennsylvania, Amerika Serikat, mengumumkan bahwa kopi memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.


Temuan ini menggembirakan bagi penggemar kopi, yang jumlahnya membeludak di berbagai penjuru dunia. Bayangkan secangkir kopi tak hanya nikmat diseruput di pagi buta, tapi juga sore atau malam hari. Keharuman dan kehangatannya begitu menggoda. Pernyataan ahli kimia itu juga mengejutkan, karena selama ini kopi lebih banyak dimunculkan dalam wajah buruk dibanding roman baiknya.


National Cancer Institute menyebutkan bahwa orang yang meminum kopi setiap hari atau hampir tiap hari sebagian besar memiliki risiko kanker dibandingkan dengan yang tidak pernah meneguknya. Para ahli nutrisi juga berteguh bahwa terlalu banyak meneguk kopi juga membuat orang gelisah, bahkan bisa menaikkan kadar kolesterol dalam darah.


Hasil studi Joe dengan timnya setidaknya menjadikan kopi punya dua sisi berbeda.
Joe tidak meminta orang untuk mengkonsumsi kopi dalam jumlah tinggi. Ia lebih menyarankan minum dalam takaran moderat. Ia juga mengingatkan sejumlah buah-buahan dan sayuran lain memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi ketimbang kopi, seperti buah kurma, berry, dan anggur merah. Masalahnya, kopi lebih banyak dikonsumsi orang ketimbang tiga macam buah tersebut.


Survei tersebut berdasarkan makanan yang banyak dikonsumsi orang Amerika. Mereka menyimpulkan bahwa rata-rata orang dewasa mengkonsumsi 1.299 miligram antioksidan setiap hari dari kopi. Kompetitor terdekatnya, teh, mencapai 294 mg. Lima sumber terbesar antioksidan bagi penduduk Amerika selain kopi dan teh adalah pisang 76 mg, kacang-kacangan yang dikeringkan 72 mg, dan jagung 48 mg. Menurut Departemen Pertanian AS, rata-rata orang dewasa Amerika meneguk 1,64 cangkir kopi per hari.


Antioksidan pada kopi agak berbeda dengan yang terdapat pada buah-buahan. Antioksidan pada kopi, yang dikenal dengan sebutan polyphenols, sering kali memiliki ikatan dengan molekul-molekul gula, sehingga kadang membuatnya tak termasuk dalam grup antioksidan. Namun, menurut Joe, zat-zat kimia dalam lambung dapat memutuskan ikatan dengan molekul gula sehingga polyphenols bisa bebas.


Antioksidan merupakan vitamin dan mineral yang bisa mencegah oksidasi--sebuah proses yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel dan mendorong terjadinya penuaan. Menurut American Dietetic Association, kumpulan antioksidan bisa meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan bisa mengurangi risiko infeksi, penyakit jantung, dan kanker. Joe menyatakan hal-hal terbaru dari studi tersebut bahwa kopi bisa melindungi tubuh dengan melawan penyakit lever dan usus besar, diabetes tipe 2 dan penyakit parkinson.


Tahun lalu, peneliti Harvard School of Public Health juga menyebutkan, meminum kopi bisa mengurangi risiko berbagai jenis diabetes. Pria yang meminum lebih dari enam cangkir per hari memiliki risiko lebih rendah menderita diabetes tipe 2 hampir 50 persen. Bagi wanita, reduksi risiko hampir 30 persen. Keduanya dibandingkan dengan pria yang tidak meminum kopi sama sekali.

Catherine Jen, profesor nutrisi dan pemimpin Wayne State University's Department of Nutrition and Food Science, Detroit, menyebutkan, penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa satu per tiga orang mendapat antioksidan dari kopi, karena si hitam tersebut merupakan minuman yang paling populer.

Tapi jangan tergantung antioksidan pada kopi. "Lebih baik mendapatkan antioksidan dari buah dan sayuran. Sebab, selain antioksidan, orang akan mendapat nutrisi lebih banyak, seperti vitamin B, mineral, dan zat besi," katanya.

Diposting oleh : Uji Saptono

Tidak ada komentar: